Archive for Oktober, 2011

h1

Nazaruddin Menantang SBY dan KPK

Oktober 30, 2011

Skema lupa sedang dimainkan Nazaruddin untuk mendramatisir kasusnya. Dengan jujur Nazaruddin minta dihukum saja atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Bahkan, ia juga telah mengirim surat secara pribadi kepada SBY, tidak akan membuka borok dan aib Demokrat dengan syarat SBY tidak mengganggu anak dan istrinya. Belakangan menurut informasi dari para pengacaranya, Nazaruddin akan siap “buka-buka-an” di depan komisi etik.

Terlepas dari sandiwara yang sedang dimainkan. Dalam konteks ini, pernyataan yang dilansir Nazaruddin harus dimaknai sebagai isyarat tantangan kepada KPK dan SBY secara langsung. Tantangan pada KPK, menyangkut kredibilitas KPK yang sebagai lembaga ad-hoc yang paling kencang menindak pelaku korupsi. Lembaga yang hari-hari ini kesaktiaanya sedang di uji dan hendak ditumpulkan oleh kekuatan kekuatan kepentingan yang tidak senang dengan aksi KPK.

KPK adalah lembaga yang akan vis a vis dengan Nazaruddin. Jika KPK gagal mengusut tuntas keseluruhan fakta dan hanya berhenti pada Nazaruddin. Nazaruddin-lah yang bisa dianggap menang. Skenario bungkamnya tidak lepas sebagai upaya untuk menghancurkan KPK. Karena dengan bungkam dan lupa, keseluruhan fakta-fakta dan bukti-bukti kunci tidak akan bisa terungkap. Hasilnya KPK mentok dan menghukum Nazaruddin saja. Padahal, ada skandal besar di balik pengorbanan Nazaruddin.

Jika skenario ini yang terjadi, pelemahan KPK dari semua sudut akan benar-benar terjadi. Secara langsung maupun tidak langsung. Dari sistem kewenangannya, ketidakpercayaan terhadap KPK, citra, nama baiknya dihabisi secara pelan-pelan. Sama persis dengan pernyataan-pernyataan Marzuki Ali yang selalu menyudutkan KPK.

Melawan Nazaruddin dan konco-konconya, KPK sedang menghadapi pertarungan Maha Dahsyat. Mempertaruhkan reputasi, kredibilitas dan kesaktiaannya menghancurkan korupsi. Pertarungan ini, bukan seperti kasus cicak vs buaya. Melainkan pertarungan besar kebatilan melawan kebenaran. Karena itu, komitmen, konsistensi dan keberanian untuk mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah sedang dipertaruhkan para pimpinan KPK. Terlepas adanya dugaan beberapa anggota KPK yang pernah disebut Nazaruddin terlibat dalam pengamanan kasus korupsinya. Nama baik dan harga diri KPK sedang dipertaruhkan.

Untuk SBY

Pernyataan lupa dan keinginannya untuk bungkam sebenarnya ditujukan kepada SBY. Sebuah pernyataan yang dapat dianalisa sebagai cara Nazaruddin untuk mengetahui sikap SBY terhadap dirinya yang sudah banyak membantu keuangan partai. Pernyataan yang sekaligus mengandung pesan tantangan buat SBY, mengukur keberaniannya untuk membersihkan partai. Pernyataan ini, sebetulnya juga ungkapan bahwa yang melakukan tindakan korupsi dalam tubuh partai tidak hanya dirinya sendiri.

Nazaruddin ingin mengatakan bahwa dia hanyalah operator kecil saja. Ada yang lebih besar, yang mengarahkan kenapa dia harus melakukan tindak korupsi.

Inilah tantangan besar bagi SBY, yang dalam banyak kesempatan selalu mendengungkan pemberantasan korupsi. Tentu butuh keberanian yang besar pula untuk membersihakan tubuh partai dari korupsi. Apalagi kita semua tahu, partai Demokrat dalam kampaye 2009 lalu menggungkan slogan “katakan tidak pada korupsi”. Kini, bagaimana bila korupsi ternyata sedang menjangkiti tubuh partainya sendiri.

Pernyataan Nazaruddin yang menghendaki SBY tidak mengganggu istrinya dengan imbalan tidak lagi akan bernyanyi tentang keadaan internal Demokrat sesungguhnya merupakan pertaruhan citra SBY dan Partai Demokrat.

Hemat saya, SBY harus berani melakukan agenda bersih-bersih partainya. Terlepas dari akan terjadinya “perang bharatayuda” dalam tubuh partai. Masa depan partai dan bangsa yang musti dikedepankan. Dalam konteks ini, SBY tidak boleh lagi mengambil titik kompromi politik, sebab bila kondisi itu yang terjadi. Kepercayaan masyarakat terhadap Demokrat pada 2014 dapat dipastikan akan anjlok bahkan bisa jadi akan kalah dengan partai-partai-partai baru. Pun, demikian keperacayaan publik kepada dirinya.

Apalagi bila SBY mau menerima permohonan Nazaruddin melalui surat pribadinya. Bukan kejayaan yang akan ia terima, melainkan kehancuran yang didepan mata. Kenapa demikian? Sebab, SBY memegang peran kunci dalam kasus Nazaruddin. Bahkan, saya mengatakan SBY merupakan aktor paling penting dalam kasus Nazaruddin. Dengan pengaruh dan kuasanya, instruksi dan arahan SBY akan dapat mempengaruhi nalar publik, memberikan suntikan semangat kepada penegak hukum, maupun KPK untuk mengusut tuntas kasus Nazaruddin.

Kebijaksanaan SBY sebagai presiden untuk memberi ruang yang seluas-luasnya terhadap pengungkapan kasus korupsi Nazaruddin akan menjadi arah baru penegakan korupsi di Indonesia. Peran SBY adalah pintu masuk bagi terbukanya kasus ini secara terang benderang. Pilihan SBY bergerak disisi mana dalam kasus Nazaruddin, sangat ditunggu. Mengamankan Neneng dan tentunya para petinggi Demokrat yang pernah disebut dalam nyanyian Nazaruddin yang berarti mempersulit jalan penyelidikan KPK atau menerima tantangan Nazaruddin yang hendak membuka aib-aib kotor Demokrat, membawa Neneng ke kursi pesakitan?

Ahan Syahrul Arifin, Peneliti dari Universitas Indonesia

LATAR BELAKANG

Perekonomian yang semakin maju di belahan bumi, Tidak luput  dari aktivitas perekonomian manusia yang melakukan transaksi jual beli. Adapun Manusia melakukan transaksi jual beli untuk bertahan hidup dari perkembangan ekonomi yang semakin maju, salah satunya di Indonesia. Tidak hanya melakukan transaksi jual beli, Ada yang memkai secara tukar barang atau bater.

Pada dahulu transaksi barter sudah di lakukan oleh zaman dahulu, Tapi semakin lama transaksi  tukar menukar barang jarang di lihat di indonesia. Sekarang transaksi tukar barang,Sudah jarang di lakukan di Indonesia. Karena perkembangan ekonomi semakin maju, sekarang di lakukan transaksi jual beli pakai mata uang, Setelah melakukan transaksi jual beli pakai mata uang. Di Indonesia banyak seluruh rakyat Indonesia berlomba -lomba mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Ada yang bekerja sebagai petani, karyawan, pegawai negeri dan ada yang bekerja membuka usaha.

Salah satu pekerjaan yang menarik bagi kelompok adalah bekerja di bidang mengambil proyek dari pemerintah, yaitu disebut juga dengan tander. Maka Kelompok kami tertarik dalam tander, Dalam sebuah tander biasanya orang yang menawar rincian pembangunan gedung dll. Akan dipilih pemerintah bila rinciannya jelas dan harga murah.

Setelah memenangin tander dari pemerintah, biasanya pemborong akan melakukan pekerjaan dari tander yang dia ajukan. Pemerintah mengawasi dari tander yang dia kasih pada pemborong, Setelah di selediki ternyata ada dugaan korupsi dalam memenangin tander. Salah orang yang melakukan dugaaan korupsi yaitu NAZARUDIN. Maka kelompok kami tertarik dalam korupsi, yaitu” NAZARUDIN MENATANG SBY DAN KPK” mengukapkan orang- orang  yang terlibat korupsi dalam proyeknya.

Analisis

Harusnya sebagai tersangka Nazarudin mengatakan yang benar itu benar, Ungkapkan kebenaran dalam kasus korupsi di seluruh jajaran pemerintah yang ikut terlibat dalam kasus di wisma alet.

kasus ini jangan di tutup-tutupi, kasus seperti ini harus di ungkap dengan sebenar-benarnya agar korupsi di negara ini tidak ada lagi, dan KPK harus berperan dengan sengat baik untuk mengembalikan kepecayaan masyarakat bahwa KPK melakukan tugasnya dengan baik dan tidak adanya campur tangan siapapun atau pihak apapun dengan mengungkapkan kasus nazaruddin ini sampai tuntas dan menghasilkan kebenaran sebenar-benarnya.

Kesimpulan

kesimpulan dari artikel diatas bahwa nazaruddin harus mampu menyatakan apa yang dikatakan oleh nazaruddin itu benar, dan Presidden SBY serta KPK harus ikut serta dalam membokar kasus wisma atlet dan kejahatan korupsi di negara ini supaya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan badan pemerintahan lain akan kembali membaik dengan memberikan kebenaran yang sebenar-benarnya kepada masyarakat.

Nama Kelompok

Arry Perlin

Nanda Budia Putra

Samuel Hasiholan

Sonny Agus Fridian

Kelas : 4EB08

h1

Analisis Profesi KPU Telibat Kecurangan Pilkada

Oktober 3, 2011

Analisis Profesi

  • Tanggung Jawab Profesi

Seharusnya KPU menjalanka tanggung jawabnya sebagai komisi pemilihan umum yang menjaga dan mengawasi pemilihan umum dengan adil dan tidak berpihak kepadakepentingan oranglain yang ikut serta dalam pilkada, kerena KPU harus bertanggung jawab dengan profesinya.

 

  • Kepentingan Publik

KPU seharusnya senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukan komitmen atas profesionalisme KPU sebagai komisi pemilihan umum yang adil.

 

  • Integritas

Sebagai komisi pemilihan umum seharusnya KPU menjaga kepercayaan publik untuk melaksanakan apa yang menjadi profesinya dengan tidak bertindak curang dan bersikap adil demi kepentingan public.

 

  • Obyektivitas

Prisip obyektivitas memharuskan seseorang bersikap adil tidak memihak,juju serta intelektual, tidak berprasangka serta bebas dari benturan kepentingaan  atau di bawah pihak lain. Hal ini yang tidak dilaksanakan dengan baik oleh KPU yang seharusnya berdiri dalam pendirian sebagai komosi pemilihan umum yang mewakili rakyat.

 

  • Kerasihaan

Didalam kasus KPU seharusnya KPU menjaga hasil pemilihan umum dengan baik sehingga kontestan pilkada tidak dapat bertindak curang terhadap hasil yang telah diberikan masyarakat.

 

  • Prilaku Profesional

Selaku komisi pemilihan umum seharusnya KPU berprilaku konsisten dengan reputasi profesinya yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendeskreditkan profesi. Di dalam kasus ini KPU mendeskreditkan profesi karena dengan ada kecurangan KPU ini profesi pekerjaan KPU menjadi negative dimata publik.